Pengantar Blog

Kata orang, "tak kenal maka tak sayang". Benarkah begitu? Tidak selalu, jawabnya. Semakin dilihat dari perspektif negatif tentu saja pengenalan ini bukan mendekatkan malah menjauhkan kita dari dia. Maka itu kenallah dalam perspektif positif, apapun yang dilakukannya, baik atau buruk, menyenangkan atau menyebalkan, adalah bagian dari proses kita memahami dan mencintai.

Namun yang perlu digaris bawahi adalah karena itu terjadi akibat rasa cinta dimana setiap orang ingin berbuat sesuatu di gereja ini.Jadi sumonggo saling belajar, sharing dan bertumbuh sebagai dalam persekutuan yang saling mengasihi dan membangun di dalam Tuhan Yesus Kristus.


Rabu, 30 April 2014

Artikel : JALAN HIDUP, MENURUT SIAPA?



Jalan Hidup Yesus
Jika kita ditanyakan saat ini, menurut orang-orang, siapakah Yesus itu, bisa jadi jawabnya Nabi Isa, Orang Yahudi dsb.  Namun jika ditanyakan lagi lebih lanjut, menurut kita siapakah Yesus itu? Jawabannya juga bisa jadi seperti yang kita percayai saat ini, Yesus ada mesias, Yesus adalah juru selamat, Yesus adalah anak Allah dan lain sebagainya. 
Kita bisa menjawab seperti sekarang, karena kita bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa melalui hidupNya.  Bagaimana dengan murid-murid saat itu?  Mengikuti Tuhan Yesus yang membuat banyak mujizat membuat mereka menaruh harapan bahwa Yesuslah yang menjadi mesias, menjadi orang yang dipilih dan diurapi Allah untuk menyelamatkan mereka.  Dalam bayangan mereka, Yesus adalah orang yang sangat luar biasa.
Membaca kisah ini, tadinya saya berpikir bahwa Yesus ingin menguji murid-muridNya sejauh mana mereka para murid atau orang-orang mengenal Yesus.  Ada yang bilang Yohanes pembaptis, Elia atau nabi-nabi lainnya, yang pada intinya adalah orang-orang terkenal yang menyelamtkan umat Israel seperti yang mereka baca di kitab suci.   Dan mereka ingin Yesus seperti itu.  Mereka ingin Tuhan Yesus tampil menyelamatkan mereka. Pertanyaannya apakah mereka salah? Tentu tidak.  Mereka punya harapan terhadap Yesus.
Yang luar biasa adalah respon Yesus terhadap jawaban mereka. Yesus sadar mereka punya harapan besar terhadap diriNya untuk menyelamatkan mereka.  Harapan mereka adalah harapan dalam arti politis dimana Yesus diharapkan menjadi pahlawan Yahudi yang membebaskan mereka dari bangsa Romawi.
Yesus tidak mau tergiring oleh harapan dan ekspektasi banyak orang.  Berkali kali Dia mengatakan jangan memberitahukan hal itu pada orang lain, karena dalam situasi pada saat itu, Yesus tidak mau segala tindakan dan mujizatnya disalahartikan menjadi suatu ajang pamer kekuatan dalam konteks politik.
Dan yang tidak terduga-duga yang dilakukan oleh Yesus adalah Dia tidak memperpanjang cerita mengenai siapa diriNya, tetapi menceritakan alasan Dia ada di tengah-tengan mereka.  Ia menceritakan jalan hidupNya kepada para murid yang tidak diduga-duga.  Tentang penderitaan yang harus ditanggungNya.  Mesias yang harus menderita.  Yesus tidak menjalani hidupnya dengan segala puja dan puji pada para Murid, namun menjalani hidupNya yakni Jalan Salib dan penderitaan.  Dan ini mungkin mengagetkan para murid.
Cerita mengenai penderitaan ini, tentu tidak bisa langsung dicerna dan dimengerti oleh para murid saat itu.  Pada perikop-perikop berikutnya Yesus akan bercerita mengenai penderitaan-penderitaan yang akan dialamiNya.   Dan penderitaan itu adalah jalan yang telah ditetapkan oleh Allah sendiri. 
          Yesus sengaja bertanya mengenai DiriNya, karena pada dasarnya Ia ingin mengubah mindset dan pikiran para Murid tentang kehidupan dan kehadiranNya di dunia ini bukan dari pandangan manusia tetapi dari pandangan Allah.

Jalan Hidup Manusia
             Kita sebagai manusia, juga memiliki jalan hidup kita.  Mari kita gambarkan jalan hidup kita menurut orang lain?  Bagaimana tanggapannya?  Sering kali orang-orang terdekat kita, keluarga, sahabat, teman kerja, teman di gereja mempengaruhi jalan hidup kita, dalam arti mempengaruhi setiap keputusan-keputusan hidup kita.  Mau nikah, mau kerja, bahkan mau makan dimana pun kadang2 tergantung orang lain.   Atau bahkan sebaliknya, kita tidak bisa menahan diri juga membuat stigma atau pandangan kita terhadap orang lain atau bahkan mempengaruhinya.  Kita bisa memberi cap pada orang lain positif dan negatif sehingga orang lain tidak nyaman atau nyaman hidupnya.  Kita cenderung ingin mengarahkan orang lain sesuai dengan apa yang kita mau.  Kalau tidak cocok atau berbeda kita akan memberi saran, mengkritik bahkan memaksa orang lain itu berubah sesuai keinginan kita.   Kita terlalu sering merasa lebih tahu apa yang pantas dan tidak pantas untuk orang lain memutuskan hidupnya.
            Itu dengan manusia, bagaimana dengan Allah.  Kita merasa bahwa Allah adalah Juru Selamat yang mengasihi kita sehingga dalam doa-doa kita sering memaksa Allah sesuai keinginan kita.  Dalam doa, kita sering mengatakan kehendakMu jadilah, namun apakah kita dengan tulus tidak memaksa Dia dengan permohonan2 kita supaya cepat dikabulkan.
         Seperti para murid yang mempunyai harapan kepada Yesus, kita pun demikian. Namun Hidup yang benar adalah ketika kita berhenti merumuskan siapa dan bagaimana Yesus menurut kita.  Bukan kita yang mengatur Dia, tetapi Dialah yang merumuskan bagaimana seharusnya kita hidup.
       Ketika Tuhan memutuskan untuk menderita.  Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga turut menderita?  Masalahnya bukan menderita atau tidak menderita, bukan senang atau susah. Masalahnya apakah kita mau menjalani hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan.  Dalam masa menjelang Paskah ini kita memandang penderitaan dan salib Kristus, karena Ia akan membentuk, mengarahkan dan mengkoreksi kita.  Ia akan mengubah kita menjadi manusia yang baik menurut Tuhan.  Jadi bukan kita yang memberi pandangan tentang Tuhan, tetapi Tuhan yang memandang kita, menurut Tuhan seperti apa kita ini?
          Jika kita menyadari ini, berarti juga kita menyadari bagaimana setiap orang punya jalan hidupnya di mata Tuhan.  Jadi kita bisa menghormati orang lain karena hidup mereka bukan ditentukan oleh kita, melainkan oleh Tuhan.  Tujuan renungan ini, bukanlah mempertanyakan siapa Tuhan itu, tetapi siapa diri kita di mata Tuhan?  Apakah kita mampu mengubah diri kita sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan, bukan mengubah orang lain sesuai dengan apa yang kita inginkan.
          Jadi pertanyaan Yesus tentang DiriNya akan berbunyi lain di hati kita. Jadi menurut Kamu, siapa Aku ini?  Jawab kita, Engkaulah Tuhan yang membentuk aku menjalani hidupku.  Bukan seperti yang aku mau, tetapi seperti yang Engkau mau.  Amin.

2 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  2. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan

    Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

    Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

    Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

    BalasHapus